pendidikan jasmani
Jumat, 08 Juni 2012
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Mata
Kuliah : Permainan Bola Kecil
Semester :
VI
Pertemuan :
9 (sembilan)
Pokok
Bahasan : Teknik Dasar Olahraga Bulutangkis
Sub
Pokok Bahasan : Teknik Forehand Dalam
Olahraga Bulutangkis
Alokasi
Waktu : 1x60 menit
Standar
Kompetensi : mempraktikkan berbagai
keterampilan dasar dalam permainan dan olahraga bulutangkis serta nilai-nilai yang
terkandung didalamnya.
Kompetensi
Dasar :
siswa mengenal, memahami dan mempraktikkan teknik forehand dalam olahraga bulutangkis dengan baik serta
nilai kerjasama, toleransi, tanggung jawab, menghargai kawan,
keberanian serta bersedia berbagi tempat dan peralatan.
Indikator :
- siswa mampu mempraktikkan teknik forehand dengan baik beserta grip forehand dengan benar.
-Siswa mampu mempraktikkan tahapan
pembelajaran forehand dan forehand
overhead dengan baik.
-Siswa mampu melakukan rangkaian
gerak forehand keseluruhan beserta tahapannya melalui
permainan yang dimodifikasi.
1) Tujuan Pembelajaran
a. Siswa
mampu memahami teknik dasar forehand dalam olahraga bulutangkis.
b. Siswa
mampu mempraktikkan teknik forehand dengan baik dan teknik grip forehand dengan
benar.
c. Siswa
mampu melakukan tahapan forehand dan forehand overhead dengan benar dalam
pembelajaran bulutangkis.
d. Siswa
mampu melakukan rangkaian gerak forehand secara keseluruhan melalui permainan
yang dimodifikasi serta karakter siswa yang diharapkan dalam pembelajaran:
Disiplin Kerjasama
Tekun Toleransi
Tanggung jawab Percaya
diri
Ketelitian Keberanian
2)
Materi
Pembelajaran
a. Pembelajaran
teknik forehand beserta teknik grip atau pegangan forehand dalam olahraga
bulutangkis.
b. Tahapan
pembelajaran teknik forehand yang meliputi langkah gerakan dalam melakukan
forehand dan forehand overhead disertai penempatan shuttle dengan baik.
c. Rangkaian
gerak pembelajaran teknik forehand melalui permainan yang dimodifikasi.
3)
Metode
Pembelajaran
a. Modeling
b. Resiprokal
/ timbalbalik
c. Bertanya
d. Menemukan(
Inguiri )
e.
Refleksidiri
4)
Langkah
Pembelajaran
a) Kegiatan awal ( 10 menit)
1. Pengkondisian
siswa
2. Berdoa
dan presensi awal
3. Penyampaian
tujuan pembelajaran dan memberi motivasi siswa
4. Pemanasan
·
Lari keliling 2kali lapangan
·
Stretching statis dan dinamis
·
Permainan (hand shooting shutle)
Pada tahap permainan
hand shooting shutle dalam pemanasan ini semua siswa dibagi menjadi dua
kelompok. Masing-masing saling berhadapan dengan dibatasi oleh net bulutangkis.
Setiap siswa memegang shutlekok satu persatu. Peraturannya adalah dengan
diawali aba-aba oleh guru, kemudian saling melempar shuttle tersebut
seakan-akan dilakukan seperti memukul forehand dalam bulutangkis. Kemudian
permainan dihentikan setelah adanya aba-aba dari guru. Kelompok atau regu yang
kalah adalah yang memiliki jumlah shuttle terbanyak di areanya sendiri
(setengah lapangan). Sedangkan yang menang adalah jika di area lapangannya
sendiri memiliki jumlah shuttle sedikit setelah adanya aktifitas saling
melempar shutle tadi. Kelompok atau regu yang kalah akan mendapat hukuman oleh
guru yang bersifat melatih kekuatan siswa.
b)
Kegiatan
inti (45 menit)
F Eksplorasi
Pada kegiatan
eksplorasi, guru:
1. Penjelasan
mengenai keseluruhan teknik fore hand dalam bulutangkis.
2. Menjelaskan
teknik dasar forehand beserta teknik gripnya dalam pembelajaran bulutangkis.
3. Penjelasan
mengenai langkah gerakan forehand dan forehand overhead dengan perkenaan dan
penempatan shuttle dengan baik.
4. Penjelasan
mengenai teknik dan rangkaian gerakan forehand dan forehand overhead melalui
modifikasi permaian dalam pembelajaran.
F Elaborasi
Pada kegiatan
elaborasi, guru:
1. Memfasilitasi
siswa untuk aktif dalam pembelajaran teknik forehand olahraga bulutangkis.
2. Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan tahapan pembelajaran teknik forehand,
diantaranya:
v Teknik
grip atau pegangan.
Pembelajaran pada tahap
ini dilakukan dengan cara siswa dibagi menjadi dua kelompok saling berhadapan
dibatasi oleh net. Dengan menggunakan modifikasi alat pada raket diganti dengan
peddle tonnis, siswa saling memukul shutle sesuai pasangannya. Cara pukulan
forehand disini adalah dengan menempatkan arah shuttle disebelah kanan siswa.
Hal ini didukung dengan teknik grip yang benar (forehand grip).
v Langkah
gerakan forehand dan forehand overhead.
Forehand
Pada pembelajaran
forehand kali ini siswa dibagi menjadi dua kelompok masing-masing saling
berhadapan dengan baris membanjar kebelakang. Tahapan pembelajarannya adalah
dengan menggunakan dua raket. Setiap regu menggunakan satu raket secara
bergantian kebelakang. Siswa bersiap ditengah, kemudian pukulan shutle kearah
kanan untuk memberikan hasil pukulan forehand.
Forehand
overhead
Pembelajaran forehand
overhead kali ini sama dengan formasi diatas. Hanya saja arah pukulannya ke
kiri siswa untuk menghasilkan pukulan forehand overhead.
v Keseluruhan
rangkaian gerak forehend melalui modifikasi permainan.
Pada tahap pembelajaran
melalui permainan ini siswa dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 4 orang yang menempati daerah lapangan yang sudah ditentukan oleh
guru. Melalui tahapan ini diharapkan siswa mampu melakukan keseluruhan gerak
dan ketepatan pukulan dengan peddle (modifikasi raket) dengan menempatkan
shutle sesuai dengan tujuan pukulan yang terdapat nilai-nilai dari hasil
ketepatan tersebut yang ada di lapangan. Setiap line atau garis daerah di
lapangan ada nilainya sendiri-sendiri. Akan tetapi dalam permainan ini siswa
tidak diperbolehkan melakukan smash, dan diwajibkan menggunakan pukulan
forehand ataupun forehand overhead.
3. Memberi
kesempatan kepada siswa untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan memberi motivasi siswa agar bertindak benar tanpa rasa takut.
F Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, guru:
1. Memberikan
umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun
hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2. Memberikan
konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber,
3. Memfasilitasi
peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah
dilakukan,
4. Memfasilitasi
peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar:
i)
Berfungsi sebagai narasumber dan
fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan,
dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
ii) Membantu
menyelesaikan masalah;
iii) Memberi
acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
iv) Memberi
informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
v) Memberikan
motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
c)
Penutup
( 5 menit)
1. Pengkondisian
siswa
2.
Cooling down
3. Evaluasi
4. Presensi akhir
5. Pemberian
motivasi.
6. Doa penutup
5)
Sumber
& Alat Pembelajaran
a)
Sumber
belajar
Poole,
James. 2006. Belajar Bulutangkis.
Bandung: Pioner Jaya.
Muhtar,
Tatang. 2008. Bulutangkis (mata kuliah
pilihan 1). Jakarta. Universitas terbuka perss.
b)
Alat
pembelajaran
1. Peluit
2. Stopwatch
3. Shuttlecoks
4. Kapur
tulis
5. Net
dan tiang
6. Raket
dan peddle
6)
Penilaian
Tes
unjuk kerja(psikomotor)
Indikator
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
Nilai
|
Kualitas Gerak
1 2 3 4 5
|
1.Melakukan teknik dasar forehand
2. Melakukan variasi teknik forehand
|
1. Banyaknya bentuk latihan forehand yang ditampilkan
2. Banyaknya bentuk latihan variasi teknk dasar
forehand
|
15 – 30
35 - 70
|
||
Jumlah Nilai
|
Jumlah skor max: 100
Rubrik penilaian pengamatan sikap
(afektif)
Indikator
|
Perilaku yang
diharapkan
|
Skor
|
Nilai
|
Cek (V)
|
1.Melakukan
teknik dasar forehand
2. Melakukan variasi teknik dasar forehand
|
1.
Bekerjasama dengan teman satu team
2. Sopan
3. Menta’ati
peraturan
4. Menghargai
teman
5. Melakukan dengan sungguh-sungguh
|
0 – 20
0 – 20
0 – 20
0 – 20
0 – 20
|
||
Jumlah Nilai
|
Jumlah skor max: 100
Rubrik penilaian pemahaman
konsep(Kognitif)
Indikator
|
Pertanyaan yang diajukan
|
Skor
|
Nilai
|
Kualitas
1 2 3 4 5
|
1.Melakukan teknik dasar
2. Melakukan variasi teknik dasar
|
1.Bagaimana cara melakukan tahapan teknik forehand
2. Bagaimana cara melakukan teknik forehand
secara keseluruhan
|
0 - 40
0
- 60
|
||
Jumlah Nilai
|
Jumlah skor max: 100
Semarang,
26 April 2012
Mengetahui,
Dosen
Pengampu Praktikan
Donny Wirayudha Kusuma S.Pd, M.Pd Alan Ferdiyanto
NIP 198402292009121 004 NIM. 6101409025
Daftar
Presensi
No
|
Nama
|
Nim
|
Kehadiran
|
Keterangan
|
|||
S
|
I
|
A
|
Awal
|
Akhir
|
|||
1
|
6101409
|
||||||
2
|
6101409
|
||||||
3
|
6101409
|
||||||
4
|
6101409
|
||||||
5
|
6101409
|
||||||
6
|
6101409
|
||||||
7
|
6101409
|
||||||
8
|
6101409
|
Mengetahui,
Guru Praktikan
Alan
Ferdiyanto
Nim
6101409025
Lampiran
A. Ilustrasi
permainan
1.
Permainan pemanasan hand shooting shutle
: team B
Peraturan:
-
Dibagi menjadi dua kelompok.
-
Setiap pemain memegang shutle.
-
Aba-aba dari guru dimulai, maka kegiatan
saling lempar shutle ke daerah lawan dimulai.
-
Diakhiri pula oleh aba-aba dari guru.
-
Tim yang menang adalah jika didaerahnya
sendiri memiliki sedikit shutle.
2.
Untuk melatih teknik grip atau pegangan dengan
menggunakan peddle.
3.
Langkah gerakan forehand dan forehand
overhead
Forehand
Forehand
overhead
Keterangan
gambar seperti pada gambar diatas.
4.
Modifikasi permainan dengan menggunakan
peddle pada masing-masing siswa.
:
shutle
Peraturan:
- siswa dibagi menjadi dua kelompok yang
terdiri dari 4 orang.
-
setiap siswa memegang peddle masing-masing diawali dengan servis pertama.
-
permainan menggunakan rally point dengan pencapaian angka sesuai dengan skor yang ada dalam garis
lapangan.
-
tim yang menang adalah memenangkan pertandingan dengan skor 21.
Setiap
siswa memukul dengan keseluruhan teknik forehand, tanpa smash.
B.
Gambar
teknik forehand
C. Solusi
sarana dan prasarana terkait
Dengan ketersediaan sarana dan prasarana tersebut
khususnya dalam permainan bulutangkis maka saya membuat beberapa permainan
semenarik mungkin agar para siswa mampu bergerak aktif. Ketersediaan sarana
lapangan bulutangkis yang tidak ada maka saya memanfaatkan lahan disekitar
untuk dijadikan lapangan modifikasi bulutangkis begitu pula dengan prasarana
berupa raket yang tersedia sedikit maka dialihkan menggunakan peddle tonis yang
lebih terjangkau. Pemanfaatan net yang kurang ideal dalam jumlah juga dalam
pembelajaran bisa diantisipasi dengan pemberian tali rafia yang kurang lebih
dapat menggantikan net asli dalam proses pembelajaran. Akan tetapi jika
memungkinkan menggunakan net asli akan lebih baik lagi.
Langganan:
Postingan (Atom)